Sejarah Singkat PP. Al-Maliki Duren

SEJARAH SINGKAT

PENDIRIAN PONDOK PESANTREN AL-MALIKI 

Awal berdiri

           Sebenarnya cikal bakal pesantren ini sudah ada sejak zaman dulu sekitar tahun 1935. Saat itu hanya berupa musholla yang menampung anak-anak tetangga yang ingin belajar/mengaji Al-Qur’an dan belajar ilmu agama. Pengasuhnya adalah Kyai Haji Ridwan/Kyai Bangsari didampingi istrinya, Hj. Naisah/’Aisyah. Beliau punya putra-putri:

1.      Siti rohmah (Zaujah KH. Abdul Malik)

2.      H. Mukhtar (sekarang di selok besuki)

3.      Hanifah/nyai hasyim (al-marhumah)

4.      Asbiyah/ nyai hambali

        Kemudian pada tahun 1956 Siti Rohmah dinikahkan dengan Bindereh Kafil/Kyai Qurtubi/KH. Abdul Malik. Beliau adalah anak pertama dari KH. Hadiri dan nyai Yumna. Nyai Yumna adalah putri Kyai Syarif (pengasuh pon.pes Kyai syarifudin wonorejo kedungjajang lumajang). Sejak tahun 1956 ini bindereh Kafil  mendirikan Diniyah yang kemudian berkembang menjadi Pondok Pesantren Miftahul Ulum yang pada tahun 2000  berubah menjadi nama Pondok Pesantren Al-Maliki  . Sejak awal, Pondok Pesantren ini dikelola secara tradisional dengan kurikulum yang disusun berdasarkan kebutuhan daerah saat itu. Kuriklulaum yang dimaksud adalah kurikulum yang berisi tentang ilmu tauhid/ketuhanan, ilmu ilmu akhlaq/tata kerama, ilmu kemasyarakatan/mu’amalah. Sistem pembelajarannya pun sangat sederhana dengan tempat belajar dan tenaga pengajar yang terbatas.

        KH. Abdul Malik dibantu oleh beberapa santri yang dianggap mampu mengajar, yaitu:

1.      Kyai Hambali alias Hj. Mahfudz (suami dari Asbiyah/Nyai Hambali), beliau mengajar tajwid, aqidatul awam (tauhid), dan Al-Qur’an.

2.      Kyai Hasyim alias Hazin (suami dari Hanifah/nyai Hasyim), beliau mengajar akhlaq, tahsinul khoth (kaligrafi), dan Al-Qur’an.

3.      Kyai Baidlowi alias Saman, beliau mengajar tarikh (sejarah Islam), lagu-lagu sholawat, dan Al-Qur’an.

 

Perkembangannya

        Pada tahun 1980 Pondok Pesantren ini (masih bernama Ponpes. Miftahul Ulum) mulai mengembangkan pendidikan formal, hal ini ditandai dengan berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum yang dikelola oleh putri pertama KH. Abdul Malik yaitu Nyai Hajjah Muzayyanah dan dibantu suaminya (H. Abdullah Ubaid). Kemudian pada tahun 1986 dibuka MTs. Miftahul Ulum dengan kepala sekolah Drs. As’ad  (putra kedua)yang dibantu putra ketiga yaitu Syaifuddin. Selanjutnya pada tahun 2000 dibuka Madrasah Aliyah Miftahul Ulum yang merupakan kelas jauh dari MA. Miftahul Ulum Ponpes. Kyai Syarifudin Wonorejo Kedungjajang Lumajang (sekarang MA. Syarifudin) dengan kepala sekolah Ustadz Satuyar Mufid (menantu KH. Abdul Malik) suami dari Nyai Mu’allimah, putri keempat.

        Pada tahun 2000 keluarga Pengasuh sepakat untuk mengubah Ponpes. Miftahul Ulum menjadi Ponpes. Al-Maliki  dan mendirikan Yayasan Al-Maliki  dengan akta notaris Ari Mudjianto, SH No. 21 tanggal 24 oktober tahun 2000, dengan susunan pengurus Yayasan sebagai berikut:

Ketua umum        : Drs. As’ad Malik, MA

Ketua I                   : H. Abdullah

Ketua II                 : Syaifudin

Ketua III                : Habibullah, S.Pd, MA

Sekretaris I          : Drs. Satuyar Mufid, MA

Sekretaris II         : Istiqomah, SAg, MA

Sekretaris III        : A. Rofiq, S.Pd.I

Bendahara I         : Hj. Muzayyanah

Bendahara II        : Tutuk Fajriyah, SH

Bendahara III      : Mu’allimah

Kemudian mulai tahun 2003 semua unit pendidikan di Ponpes. Al-Maliki   berubah nama, yaitu:

a.       Roudlotul Athfal menjadi Taman Kanak-kanak yang dipimpin oleh Ny. Hj. Muzayyanah

b.      MI. Miftahul Ulum menjadi SD Islam Al-Maliki   yang dipimpin oleh Udtadz     H. Abdullah (yang mulai tahun 2009 diganti putranya, yakni Shofiyulloh Al-Ghozali, SE., M.Pd)

c.       Mts. Miftahul Ulum menjadi SMP Al-Maliki   yang dipimpin oleh Syaifudin

d.      Madrasah Aliyah Miftahul Ulum menjadi SMK Al-Maliki   dengan jurusan tata busana, peternakan, dan sejak tahun 2009/2010 ditambah Teknik Otomotif dan Teknik Komputer Jaringan yang dipimpin oleh Habibullah, S.Pd, MA (putra kelima KH. Abdul Malik)

e.       Madrasah Diniyah Miftahul Ulum menjadi Madrasah Diniyah Al-Maliki   yang dipimpin oleh putra keenam yaitu A. Rofiq, S.Pd.I


Pada tahun sekarang (2023) unit pendidikan yang ada di Ponpes. Al-Maliki  yaitu:

a.       PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)

b.        TK (Taman Kanak-Kanak)

c.        SDI (Sekolah Dasar Islam)

d.         SMP (Sekolah Menengah Pertama)

e.         SMK (Sekolah Menengah Kejuruan)

f.         MA (Madrasah Aliyah)

g.         MDT (Madrasah Diniyah Takmiliyah)

h.         MMU (Madrasah Miftahul Ulum) B-62 Ranting Sidogiri (tingkat Ibtidaiyah dan Tsanawiyah)


Sejak tahun 2003 sampai sekarang, Pondok Pesantren Al-Maliki   dikelola oleh Yayasan Al-Maliki   dengan Akta Notaris Ari Mudjianto, SH no. 21 tanggal 24 Oktober 2000 yang pengelolaannya menggunakan kurikulum ganda yaitu:

1.    Kurikulum Pondok Pesantren Al-Maliki  sesuai dengan standar kementrian agama republik Indonesia sebagai acuan penyelenggaraan madrasah diniyah.

2.    Kurikulum pendidikan nasional sebagai acuan penyelenggaraan pendidikan umum.

3.    Kurikulum Pondok Pesantren Sidogiri, sebegai acuan pelaksanaan pendidikan di Madrasah Ranting Sidogiri.

Eksistensi Pondok Pesantren Al-Maliki  dalam dinamika kehidupan bangsa Indonesia, terutama kontribusinya terhadap pendidikan umat telah banyak terlihat dan dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Hal ini terbukti semakin besarnya animo masyarakat untuk memasukkan anaknya ke lembaga pendidikan yang ada di Pondok Pesantren Al-Maliki  .

Dalam rangka merespon dan memenuhi harapan serta kepercayaan masyarakat maka Pondok Pesantren Al-Maliki   berusaha untuk mengembangkan kemampuannya sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan zaman. Diantara usaha yang atelah dilakukan oleh Pondok Pesantren Al-Maliki   pada saat ini adalah menyajikan pendidikan agama sebagai dasar hidup para santri dan menyajikan pendidikan kejuruan sebagai wahana untuk membekali para santri dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Silsilah Keluarga Pengasuh

Nama asli (sejak kecil) pendiri/pengasuh Pondok Pesantren Al-Maliki  adalah Ahmad Kafil (Bindereh Kafil), beliau lahir di Wonorejo Kedungjajang Lumajang (di Ponpes. Kyai Syarifudin), beliau menikah dengan Siti Rohmah di Dusun Duren, Desa Dawuhan Lor, Kecamatan Sukodono. Ketika menikah namanya diubah lagi menjadi Ahmad Ali Al-Qurtubi (Kyai Qurtubi), dan setelah menunaikan ibadah haji nama beliau diubah lagi menjadi H. Abdul Malik yang biasa dipanggil KH. Abdul Malik. Beliau berjuang menegakkan dan mensyi’arkan agama Islam di Duren sejak tahun 1956, penuh dengan tantangan karena pada waktu itu warga di dusun Duren masih belum mengenal Islam secara mendalam, terutama pada tahun 1964-1965 yang pada waktu itu negara kita ini terjadi gejolak (yang dalam sejarah dikenal kengan istilah G 30 S/PKI). Namun dengan izin Allah perjuangan menegakkan Islam di dusun Duren ini sukses.


~ update data 2023~